Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) bersama PT Gama Tepat Indonesia (GTID) tengah melaksanakan penelitian untuk mengembangkan model operasional digital bagi Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Penelitian ini melibatkan tim peneliti dari FIA UI, yaitu Dr. Muhammad Ramaditya, Dr. Dewi Lusiana, Donny Oktavian Syah, Ph.D., Dr. Arianto Muditomo, dan Dhanis Herlambang ST., MT.
Tim peneliti berfokus pada pengembangan solusi digital untuk mendukung digitalisasi LKM, dengan tujuan utama mengatasi tantangan operasional dan mempercepat proses digitalisasi di sektor ini. “Kami berharap penelitian ini dapat memberikan solusi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui digitalisasi,” ujar Dr. Ramaditya, mewakili tim peneliti, dalam pesan tertulisnya pada Sabtu (24/8/2024).
Objek penelitian kali ini adalah BMD Syariah Indonesia, sebuah koperasi syariah yang berlokasi di Jl. Raya Ponorogo No.87, Sidorejo, Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang memiliki sekitar 30.000 anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan digital BMD Syariah dalam sistem pembayaran saat ini, mengidentifikasi kendala operasional yang ada, serta mengembangkan model inovasi digital yang relevan untuk BMD Syariah dan LKM lainnya.
Beberapa fokus utama penelitian termasuk solusi terhadap kendala operasional yang dihadapi BMD Syariah, pengembangan model inovasi terbaru, serta rekomendasi untuk peningkatan lebih lanjut. Dengan ukuran basis anggota yang besar, BMD Syariah Indonesia berkomitmen untuk memberdayakan ekonomi masyarakat melalui layanan keuangan yang inklusif dan sesuai prinsip syariah.
Sebagai bagian dari transformasi digital, BMD Syariah Indonesia berencana untuk mengintegrasikan fitur transaksi digital seperti QRIS Issuer ke dalam aplikasi mobilenya, serta menyediakan fitur cashout melalui ATM Bank Umum yang mendukung Cardless. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan literasi digital di kalangan anggotanya.
FIA UI dan BMD Syariah Indonesia menggandeng PT Gama Tepat Indonesia (GTID) sebagai mitra dalam pengembangan solusi inovatif ini melalui program matching fund. “Dengan sinergi antara akademisi dan praktisi industri melalui penelitian ini, kami berharap dapat menciptakan model operasional digitalisasi yang efektif untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dan mempercepat perkembangan sektor keuangan mikro syariah di Indonesia,” tutup Dr. Dewi Lusiana.
Bagikan ke :